KALIMANTAN BARAT
Kamis, 18 Juli 2013
0
komentar
Kalimantan
Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau
Kalimantan, dan beribukotakan Pontianak. Luas wilayah Provinsi
Kalimantan Barat adalah 146.807 km² (7,53% luas Indonesia). Merupakan
provinsi terluas keempat setelah Papua, Kalimantan Timur dan Kalimantan
Tengah. Daerah Kalimantan Barat termasuk salah satu daerah yang dapat
dijuluki propinsi “Seribu Sungai”. Julukan ini selaras dengan kondisi
geografis yang mempunyai ratusan sungai besar dan kecil yang diantaranya
dapat dan sering dilayari. Beberapa sungai besar sampai saat ini masih
merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman,
walaupun prasarana jalan darat telah dapat menjangkau sebagian besar
kecamatan.Walaupun sebagian kecil wilayah Kalbar merupakan perairan
laut, akan tetapi Kalbar memiliki puluhan pulau besar dan kecil
(sebagian tidak berpenghuni) yang tersebar sepanjang Selat Karimata dan
Laut Natuna yang berbatasan dengan wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
Jumlah penduduk di Provinsi Kalimantan Barat menurut sensus tahun 2000
berjumlah 4.073.430 jiwa (1,85% penduduk Indonesia).
Jl. Tanjung Pura, 11 Mei 1975 |
Sejarah
Menurut
kakawin Nagarakretagama (1365), Kalimantan Barat menjadi taklukan
Majapahit, bahkan sejak zaman Singhasari yang menamakannya Bakulapura.
Menurut Hikayat Banjar (1663), negeri Sambas, Sukadana dan negeri-negeri
di Batang Lawai (nama kuno sungai Kapuas) pernah menjadi taklukan
Kerajaan Banjar sejak zaman Hindu. Sejak 1 Oktober 1609, Kerajaan Sambas
menjadi daerah protektorat VOC-Belanda. Sesuai perjanjian 20 Oktober
1756 VOC-Belanda akan membantu Sultan Banjar Tamjidullah I untuk
menaklukan kembali daerah-daerah yang memisahkan diri diantaranya
Sanggau, Sintang dan Lawai (Kabupaten Melawi). Menurut akta tanggal 26
Maret 1778 negeri Landak dan Sukadana diserahkan kepada VOC-Belanda oleh
Sultan Banten. Inilah wilayah yang mula-mula menjadi milik VOC-Belanda
selain daerah protektorat Sambas. Pada tahun itu pula Pangeran Syarif
Abdurrahman Alkadrie direstui VOC-Belanda sebagai Sultan Pontianak yang
pertama dalam wilayah milik Belanda tersebut. Pada tahun 1789 Sultan
Pontianak dibantu Kongsi Lan Fang diperintahkan VOC-Belanda untuk
menduduki negeri Mempawah. Pada tanggal 4 Mei 1826 Sultan Adam dari
Banjar menyerahkan Jelai, Sintang dan Lawai (Kabupaten Melawi) kepada
pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pada 1855, negeri Sambas dimasukan
ke dalam wilayah Hindia Belanda mejadi Karesidenan Sambas.
Gedung Pertemuan Kota Besar Pontianak,sekarang Balai Prajurit 1961 |
Zaman
pemerintahan Hindia Belanda berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal
yang dimuat dalam STB 1938 No. 352, antara lain mengatur dan menetapkan
bahwa ibukota wilayah administratif Gouvernement Borneo berkedudukan di
Banjarmasin dibagi atas 2 Residentir, salah satu diantaranya adalah
Residentie Westerafdeeling Van Borneo dengan ibukota Pontianak yang
dipimpin oleh seorang Residen. Pada tanggal 1 Januari 1957 Kalimantan
Barat resmi menjadi provinsi yang berdiri sendiri di Pulau Kalimantan,
berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 1956 tanggal 7 Desember 1956.
Undang-undang tersebut juga menjadi dasar pembentukan dua provinsi
lainnya di pulau terbesar di Nusantara itu. Kedua provinsi itu adalah
Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Iklim di kalimantan barat
beriklim tropik basah, curah hujan merata sepanjang tahun dengan puncak
hujan terjadi pada bulan Januari dan Oktober suhu udara rata-rata antara
26,0 s/d 27,0.kelembapan rata-tara antara 80% s/d 90%.
Suku Bangsa
Daerah
Kalimantan Barat dihuni oleh Penduduk Asli Dayak dan kaum pendatang
lainnya dari Sumatra dan kaum urban dari tiongkok dan daerah di
Indonesia lainnya. Suku Bangsa yang Dominan Besar yaitu Dayak ,Melayu
dan Tionghoa, yang jumlahnya melebihi 90% penduduk Kalimantan Barat.
Selain itu, terdapat juga suku-suku bangsa lain, antara lain Bugis,
Jawa, Madura, Minangkabau, Sunda, Batak, dan lain-lain yang jumlahnya
dibawah 10%.
Suku Dayak terdiri dari : (1) Rumpun Kanayatn , (2) Rumpun Ibanic , (3) [[ Rumpun Bidoih ( Kidoh-Madeh ) , (4) Rumpun Banuaka", (5) Rumpun Kayaanic (6) Rumpun Uut Danum dan Kelompok Suku Melayu
lain-lain:
1. Suku Banjar
2. Suku Pesaguan
3. Suku Bugis
4. Suku Sunda
5. Suku Jawa
6. Suku Madura
7. Suku Minang
8. Suku Batak
9. dan lain-lain
* Tionghoa
1. Hakka
2. Tiochiu
3. dan lain-lain
Suku Dayak terdiri dari : (1) Rumpun Kanayatn , (2) Rumpun Ibanic , (3) [[ Rumpun Bidoih ( Kidoh-Madeh ) , (4) Rumpun Banuaka", (5) Rumpun Kayaanic (6) Rumpun Uut Danum dan Kelompok Suku Melayu
lain-lain:
1. Suku Banjar
2. Suku Pesaguan
3. Suku Bugis
4. Suku Sunda
5. Suku Jawa
6. Suku Madura
7. Suku Minang
8. Suku Batak
9. dan lain-lain
* Tionghoa
1. Hakka
2. Tiochiu
3. dan lain-lain
Bahasa
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang secara umum dipakai oleh masyarakat di Kalimantan Barat. Selain itu bahasa penghubung yaitu bahasa Melayu Pontianak, Melayu Sambas dan Bahasa Senganan menurut wilayah penyebarannya, Demikian juga terdapat beragam jenis Bahasa Dayak, Menurut penelitian Institut Dayakologi terdapat 188 dialek yang dituturkan oleh suku Dayak dan Bahasa Tionghoa seperti Tiochiu dan Khek/Hakka. Dialek yang di masksudkan terhadap bahasa suku Dayak ini adalah begitu banyaknya kemiripannya dengan bahasa Melayu, hanya kebanyakan berbeda di ujung kata seperti makan (Melayu), makatn (Kanayatn), makai (Iban), makot (Melahui). Khusus untuk rumpun Uut Danum, bahasanya boleh dikatakan berdiri sendiri dan bukan merupakan dialek dari kelompok Dayak lainnya. Dialeknya justru ada pada beberapa sub suku Dayak Uut Danum sendiri. Seperti pada bahasa sub suku Dohoi misalnya, untuk mengatakan makan saja terdiri dari minimal 16 kosa kata, mulai dari yang paling halus sampai ke yang paling kasar. Misalnya saja ngolasut (sedang halus), kuman (umum), dekak (untuk yang lebih tua atau dihormati), ngonahuk (kasar), monirak (paling kasar) dan Macuh (untuk arwah orang mati). Bahasa Melayu di kalbar terdiri atas beberapa jenis, antara lain Bahasa Melayu Pontianak, dan Bahasa Melayu Sambas. Bahasa Melayu Pontianak sendiri memiliki logat yang sama dengan bahas Melayu Malaysia dan Melayu Riau.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang secara umum dipakai oleh masyarakat di Kalimantan Barat. Selain itu bahasa penghubung yaitu bahasa Melayu Pontianak, Melayu Sambas dan Bahasa Senganan menurut wilayah penyebarannya, Demikian juga terdapat beragam jenis Bahasa Dayak, Menurut penelitian Institut Dayakologi terdapat 188 dialek yang dituturkan oleh suku Dayak dan Bahasa Tionghoa seperti Tiochiu dan Khek/Hakka. Dialek yang di masksudkan terhadap bahasa suku Dayak ini adalah begitu banyaknya kemiripannya dengan bahasa Melayu, hanya kebanyakan berbeda di ujung kata seperti makan (Melayu), makatn (Kanayatn), makai (Iban), makot (Melahui). Khusus untuk rumpun Uut Danum, bahasanya boleh dikatakan berdiri sendiri dan bukan merupakan dialek dari kelompok Dayak lainnya. Dialeknya justru ada pada beberapa sub suku Dayak Uut Danum sendiri. Seperti pada bahasa sub suku Dohoi misalnya, untuk mengatakan makan saja terdiri dari minimal 16 kosa kata, mulai dari yang paling halus sampai ke yang paling kasar. Misalnya saja ngolasut (sedang halus), kuman (umum), dekak (untuk yang lebih tua atau dihormati), ngonahuk (kasar), monirak (paling kasar) dan Macuh (untuk arwah orang mati). Bahasa Melayu di kalbar terdiri atas beberapa jenis, antara lain Bahasa Melayu Pontianak, dan Bahasa Melayu Sambas. Bahasa Melayu Pontianak sendiri memiliki logat yang sama dengan bahas Melayu Malaysia dan Melayu Riau.
Agama
Mayoritas penduduk Kalimantan Barat memeluk agama Islam (35%), Katolik (28%), Protestan (10%), Buddha (6,4%), Hindu (0,2%), lain-lain (1,7%).
Batas wilayah
Utara berbatasan dengan Sarawak, Malaysia Timur
Selatan berbatasan dengan Laut Jawa
Barat berbatasan dengan Laut Natuna, Selat Karimata dan Samudra Pasifik
Timur berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Tengah.
Daftar gubernur
Mayoritas penduduk Kalimantan Barat memeluk agama Islam (35%), Katolik (28%), Protestan (10%), Buddha (6,4%), Hindu (0,2%), lain-lain (1,7%).
Batas wilayah
Utara berbatasan dengan Sarawak, Malaysia Timur
Selatan berbatasan dengan Laut Jawa
Barat berbatasan dengan Laut Natuna, Selat Karimata dan Samudra Pasifik
Timur berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Tengah.
Daftar gubernur
- Adji Pangeran Afloes 1957 1958
- Djenal Asikin Judadibrata 1958 – 1 959
- Johanes Chrisostomus Oevang Oeray 196 0 – 1966
- Soemardi, Bc. HK 1967 – 1972
- Kol. Kadarusno 1972 – 1977
- H. Soedjiman 1977 – 1987
- Brigjen H. Parjoko Suryokusumo 1987 – 1993
- Mayjen H. Aspar Aswin 1993 – 13 Januari 2003
- Usman Jafar 13 Januari 2003 – 14 Januari 2008
- Drs.Cornelis MH 14 Januari 2008 – sekarang
Pertanian & Perkebunan
Kalimantan Barat memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang cukup melimpah. Hasil pertanian Kalimantan Barat diantaranya adalah padi, jagung, kedelai, dan lain-lain. Sedangkan hasil perkebunan diantaranya adalah karet, kelapa sawit, kelapa, lidah buaya, dan lain-lain.
Kalimantan Barat memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang cukup melimpah. Hasil pertanian Kalimantan Barat diantaranya adalah padi, jagung, kedelai, dan lain-lain. Sedangkan hasil perkebunan diantaranya adalah karet, kelapa sawit, kelapa, lidah buaya, dan lain-lain.
Tarian Suku Dayak |
Seni dan Budaya
Tarian Tradisional
Tari Monong / Manang / Baliatn, merupakan tari Penyembuhan yang terdapat pada seluruh masyarakat Dayak. tari ini berfungsi sebagai penolak / penyembuh / penangkal penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi. tarian ini hadir disaat sang dukun sedang dalam keadaan trance, dan tarian ini merupakan bagian dari upacara adat Bemanang / Balian.
Tari Pingan, Merupakan Tarian Tunggal pada masyarakat Dayak Mualang Kabupaten Sekadau yang di masa kini sebagai tari hiburan masyarakat atas rezeki / tuah / makanan yang diberikan oleh Tuhan. Tari ini menggunakan Pingan sebagai media atraksi, dan tari ini berangkat dari kebudayaan leluhur di masa lalu, yang berkaitan erat dengan penerimaan / penyambutan tamu / pahlawan.
Tari Jonggan merupkan tari pergaulan masyarakat Dayak Kanayatn di daerah Kubu Raya, Mempawah, Landak yang masih dapat ditemukan dan dinikmati secara visual, tarian ini meceritakan suka cita dan kebahagiaan dalam pergaulan muda mudi Dayak. Dalam tarian ini para tamu yang datang pada umumnya diajak untuk menari bersama.
Tarian Tradisional
Tari Monong / Manang / Baliatn, merupakan tari Penyembuhan yang terdapat pada seluruh masyarakat Dayak. tari ini berfungsi sebagai penolak / penyembuh / penangkal penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi. tarian ini hadir disaat sang dukun sedang dalam keadaan trance, dan tarian ini merupakan bagian dari upacara adat Bemanang / Balian.
Tari Pingan, Merupakan Tarian Tunggal pada masyarakat Dayak Mualang Kabupaten Sekadau yang di masa kini sebagai tari hiburan masyarakat atas rezeki / tuah / makanan yang diberikan oleh Tuhan. Tari ini menggunakan Pingan sebagai media atraksi, dan tari ini berangkat dari kebudayaan leluhur di masa lalu, yang berkaitan erat dengan penerimaan / penyambutan tamu / pahlawan.
Tari Jonggan merupkan tari pergaulan masyarakat Dayak Kanayatn di daerah Kubu Raya, Mempawah, Landak yang masih dapat ditemukan dan dinikmati secara visual, tarian ini meceritakan suka cita dan kebahagiaan dalam pergaulan muda mudi Dayak. Dalam tarian ini para tamu yang datang pada umumnya diajak untuk menari bersama.
Tari
kondan merupakan tari pergaulan yang diiringi oleh pantun dan musik
tradisional masyarakat Dayak Kabupaten sanggau kapuas, kadang kala
kesenian kondan ini diiringi oleh gitar. kesenian kondan ini adalah
ucapan kebahagiaan terhadap tamu yang berkunjung dan bermalam di
daerahnya. kesenian ini dilakukan dengan cara menari dan berbalas
pantun.
Tari Melayu Kreasi |
Kinyah
Uut Danum, adalah tarian perang khas kelompok suku Dayak Uut Danum yang
memperlihatkan kelincahan dan kewaspadaan dalam menghadapi musuh.
Dewasa ini Kinyah Uut Danum ini banyak diperlihatkan pada acara acara
khusus atau sewaktu menyambut tamu yang berkunjung. Tarian ini sangat
susah dipelajari karena selain menggunakan Ahpang (Mandau) yang asli,
juga karena gerakannya yang sangat dinamis, sehingga orang yang fisiknya
kurang prima akan cepat kelelahan.
Tari
Zapin pada masyarakat Melayu kalimantan Barat, Merupakan suatu tari
pergaulan dalam masyarakat, sebagai media ungkap kebahagiaan dalam
pergaulan. jika ia menggunakan properti Tembung, maka disebut Zapin
tembung, jika menggunakan kipas maka di sebut Zapin Kipas.
Sapek, Alat tradisional Dayak |
Alat Musik Tradisional
Gong
/ Agukng, Kollatung (Uut Danum) merupakan alat musik pukul yang terbuat
dari kuningan, merupakan alat musik yang multifungsi baik sebagai mas
kawin, sebagai dudukan simbol semangat dalam pernikahan. maupun sebagai
bahan pembayaran dalam hukum adat.
Tawaq ( sejemis Kempul ). merupakan alat musik untuk mengiringi tarian tradisional masyarakat Dayak secara umum. Bahasa Dayak Uut Danum menyebutnya Kotavak.
Sapek. merupakan alat musik petik tradisional dari Kapuas hulu dikalangan masyarakat Dayak Kayaan Mendalam kabupaten Kapuas hulu. Pada masyarakat Uut Danum menyebutnya Konyahpik (bentuknya) agak berbeda sedikit dengan Sapek.
Balikan / Kurating. merupakan alat musik petik sejenis Sapek, berasal dari Kapuas Hulu pada masyarakat Dayak Ibanik, Dayak Banuaka”.
Kangkuang Merupakan alat musik pukul yang terbuat dari kayu dan berukir, terdapat pada masyarakat Dayak Banuaka Kapuas Hulu. Keledik / kedire”. Merupakan alat musik terbuat dari labu dan bilah bambu di mainkan dengan cara ditiup dan dihisap. terdapat di daerah Kapuas Hulu. Pada suku Dayak Uut Danum di sebut Korondek. Entebong. Merupakan alat musik Pukul sejenis Gendang, yang banyak terdapat di kelompok Dayak Mualang di daerah Kabupaten Sekadau. Rabab (rebab), yaitu alat musik gesek, terdapat pada suku Dayak Uut Danum. Kohotong, yaitu alat musik tiup, terbuat dari dahan semacam pelepah tanaman liar di hutan seperti pohon enau. Sollokanong (beberapa suku Dayak lain menyebutnya Klenang) terbuat dari kuningan, bentuknya lebih kecil dari gong, penggunaannya harus satu set. Terah Umat (pada Dayak Uut Danum), alat musik ketuk seperti pada gamelan Jawa. Alat ini terbuat dari besi (umat) maka di sebut Terah Umat.
Tawaq ( sejemis Kempul ). merupakan alat musik untuk mengiringi tarian tradisional masyarakat Dayak secara umum. Bahasa Dayak Uut Danum menyebutnya Kotavak.
Sapek. merupakan alat musik petik tradisional dari Kapuas hulu dikalangan masyarakat Dayak Kayaan Mendalam kabupaten Kapuas hulu. Pada masyarakat Uut Danum menyebutnya Konyahpik (bentuknya) agak berbeda sedikit dengan Sapek.
Balikan / Kurating. merupakan alat musik petik sejenis Sapek, berasal dari Kapuas Hulu pada masyarakat Dayak Ibanik, Dayak Banuaka”.
Kangkuang Merupakan alat musik pukul yang terbuat dari kayu dan berukir, terdapat pada masyarakat Dayak Banuaka Kapuas Hulu. Keledik / kedire”. Merupakan alat musik terbuat dari labu dan bilah bambu di mainkan dengan cara ditiup dan dihisap. terdapat di daerah Kapuas Hulu. Pada suku Dayak Uut Danum di sebut Korondek. Entebong. Merupakan alat musik Pukul sejenis Gendang, yang banyak terdapat di kelompok Dayak Mualang di daerah Kabupaten Sekadau. Rabab (rebab), yaitu alat musik gesek, terdapat pada suku Dayak Uut Danum. Kohotong, yaitu alat musik tiup, terbuat dari dahan semacam pelepah tanaman liar di hutan seperti pohon enau. Sollokanong (beberapa suku Dayak lain menyebutnya Klenang) terbuat dari kuningan, bentuknya lebih kecil dari gong, penggunaannya harus satu set. Terah Umat (pada Dayak Uut Danum), alat musik ketuk seperti pada gamelan Jawa. Alat ini terbuat dari besi (umat) maka di sebut Terah Umat.
Mandau |
Senjata Tradisional
Mandau
(Ahpang : sebutan Uut Danum) sejenis Pedang yang memiliki keunikan
tersendiri, dengan ukiran dan kekhasannya. Pada suku Dayak Uut Danum
hulunya terbuat dari tanduk rusa yang di ukir, sementara besi bahan
Ahpang (Mandau) terbuat dari besi yang di tambang sendiri dan terdiri
dari dua jenis yaitu Bahtuk Nyan yang terkenal keras dan tajam sehingga
lalat hinggap pun bisa putus tapi mudah patah dan Umat Motihke yang
terkenal lentur, beracun dan tidak berkarat. Keris, Tumbak, Sumpit
(Sohpot: sebutan Uut Danum), Senapang lantak, Duhung (Uut Danum), Isou
Bacou atau parang yang kedua sisinya tajam (Uut Danum), Lunjuk atau
sejenis tumbak untuk berburu (Uut Danum).
SASTRA LISANBekana.
merupakan cerita orang tua masa lalu yang menceritakan dunia khayangan
atau Orang Menua pangau ( dewa – dewi ) dalam Mytrologi Dayak Ibanik:
Iban , Mualang, Kantuk, Desa dll. Bejandeh. Sejenis bekana tapi objek
ceritanya beda Nyangahatn. Doa tua pada masyarakat Dayak Kanayatn.
Pada
suku Dayak Uut Danum, sastra lisannya terdiri dari Kollimoi (jaman
kedua), Tahtum (jaman ketiga), Parung, Kandan, dan Kendau. Pada jaman
tertua atau pertama adalah kejadian alam semesta dan umat manusia. Pada
sastra lisan jaman kedua ini adalah tentang kehidupan manusia Uut Danum
di langit. Pada jaman ketiga adalah tentang cerita kepahlawanan dan
pengayauan suku dayak Uut Danum ketika sudah berada di bumi, misalnya
bagaimana mereka mengayau sepanjang sungai Kapuas sampai penduduknya
tidak tersisa sehingga dinamakan Kopuas Buhang (Kapuas yang kosong atau
penghuninya habis) lalu mereka mencari sasaran ke bagian lain pulau
Kalimantan yaitu ke arah kalimantan Tengah dan Timur dan membawa
nama-nama daerah di Kalimantan Barat, sehingga itulah mengapa di
Kalimantan Tengah juga ada sungai bernama sungai Kapuas dan Sungai
Melawi.
Tahtum ini jika dilantunkan sesuai aslinya bisa mencapai belasan malam untuk satu episode, sementara Tahtum ini terdiri dari ratusan episode. Parung adalahsastra lisan sewaktu ada pesta adat atau perkawinan. Kandan adalah bahasa bersastra paling tinggi dikalangan kelompok suku Uut Danum (Dohoi, Soravai, Pangin, Siang, Murung, dll)yang biasa digunakan untuk menceritakan Kolimoi, Parung, Mohpash, dll. Orang yang mempelajari bahasa Kandan ini harus membayar kepada gurunya. Sekarang bahasa ini sudah hampir punah dan hanya dikuasai oleh orang-orang tua. Sementara Kendau adalah bahasa sastra untuk mengolok-olok atau bergurau.
Tahtum ini jika dilantunkan sesuai aslinya bisa mencapai belasan malam untuk satu episode, sementara Tahtum ini terdiri dari ratusan episode. Parung adalahsastra lisan sewaktu ada pesta adat atau perkawinan. Kandan adalah bahasa bersastra paling tinggi dikalangan kelompok suku Uut Danum (Dohoi, Soravai, Pangin, Siang, Murung, dll)yang biasa digunakan untuk menceritakan Kolimoi, Parung, Mohpash, dll. Orang yang mempelajari bahasa Kandan ini harus membayar kepada gurunya. Sekarang bahasa ini sudah hampir punah dan hanya dikuasai oleh orang-orang tua. Sementara Kendau adalah bahasa sastra untuk mengolok-olok atau bergurau.
Tenun Ikat Sintang |
TENUN
Kain
Tenun Tradisional terdapat di beberapa daerah, diantaranya: – Tenun
Daerah Sambas, – Tenun Belitang daerah Kumpang Ilong Kabupaten Sekadau, –
Tenun Ensaid Panjang Kabupaten Sintang, – Tenun Kapuas Hulu.
Kerajinan TanganTikar
Lampit, di Pontianak dan daerah Bengkayang, Sintang, Kapuas Hulu. –
Ukir-ukiran, perisai, mandau dll terdapat di Pontianak dan Kapuas Hulu. –
Kacang Uwoi (Tikar Rotan bermotif) khas suku Dayak Uut Danum. – Takui
Darok (Caping lebar bermotif) khas suku Dayak Uut Danum.
Kue TradisionalLemang. terbuat dari pulut di masukan ke dalam bambu, merupakan makanan tradisional masyarakat masa lampau yang kini masih dilestarikan. Lemper. terbuat dari pulut yang di isi daging / kacang terdapat didaerah Purun merupakan makanan tradisional Lepat. terbuat dari tepung yang di dalamnya di masukan pisang. Jimut. kue tradisional pada masyarakat Dayak Mualang daerah Belitang Kabupaten Sekadau , yang terbuat dari tepung yang dibentuk bulatan sebesar bola pimpong. Lulun. sejenis lepat, yamg isimya gula merah, terdapat di daerah Belitang kab sekadau Lempok. Terdapat di pontianak dibuat dari Durian (hampir semua suku Dayak dan Melayu mempunyai kebiasaan membuat Lempok) Tumpi’. terdapat pada
Kue TradisionalLemang. terbuat dari pulut di masukan ke dalam bambu, merupakan makanan tradisional masyarakat masa lampau yang kini masih dilestarikan. Lemper. terbuat dari pulut yang di isi daging / kacang terdapat didaerah Purun merupakan makanan tradisional Lepat. terbuat dari tepung yang di dalamnya di masukan pisang. Jimut. kue tradisional pada masyarakat Dayak Mualang daerah Belitang Kabupaten Sekadau , yang terbuat dari tepung yang dibentuk bulatan sebesar bola pimpong. Lulun. sejenis lepat, yamg isimya gula merah, terdapat di daerah Belitang kab sekadau Lempok. Terdapat di pontianak dibuat dari Durian (hampir semua suku Dayak dan Melayu mempunyai kebiasaan membuat Lempok) Tumpi’. terdapat pada
masyarakat
Dayak kanayatn, yang terbuat dari bahan tepung. Tehpung. Kue
tradisional pada dayak Uut Danum, terbuat dari beras pulut yang ditumbuk
halus dan digoreng. Kue ini biasanya di buat pada acara adat, bentuknya
ada yang seperti perahu, gong dan lain-lain.
Masakan dan makanan TradisionalMasakan Asam Pedas di daerah Pontianak Masakan Bubur Pedas daerah Sambas Kerupok basah Makanan Khas kapuas Hulu Ale-ale Makanan Khas Ketapang Pansoh ( Masakan daging di dalam bambu ) pada masyarakat Dayak Nasi Akuang. terdapat di Pontianak, masakan khas tiong hoa Mie Tiau terdapat di kota Pontianak dan sekitarnya.
Masakan dan makanan TradisionalMasakan Asam Pedas di daerah Pontianak Masakan Bubur Pedas daerah Sambas Kerupok basah Makanan Khas kapuas Hulu Ale-ale Makanan Khas Ketapang Pansoh ( Masakan daging di dalam bambu ) pada masyarakat Dayak Nasi Akuang. terdapat di Pontianak, masakan khas tiong hoa Mie Tiau terdapat di kota Pontianak dan sekitarnya.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: KALIMANTAN BARAT
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://aqilaputrikalbar.blogspot.com/2013/07/kalimantan-barat.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar